Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat melakukan asesmen seluruh daerah yang terdampak bencana alam, seperti kerusakan rumah maupun fasilitas umum untuk selanjutnya menjadi perhatian dalam menanggulangi daerah tersebut.
"Iya melakukan asesmen, sekarang -petugas- masih di perjalanan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh melalui telepon seluler di Garut, Rabu.
Baca juga: Garut bersiap hadapi tanggap darurat bencana dampak kemarau
Ia menjelaskan, berdasarkan laporan yang diterima bahwa terdapat sejumlah daerah yang terdampak bencana alam akibat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Garut pada Selasa (10/9) sampai Rabu pagi.
Tercatat, katanya, ada sembilan kecamatan yang dilanda bencana alam seperti banjir di Kecamatan Wanaraja, kemudian tanah longsor di Kecamatan Malangbong, Padamukti, Cilawu, Peundeuy, Cisompet, Cihurip, dan cuaca ekstrem atau hujan dengan intensitas tinggi melanda Kecamatan Tarogong Kidul, dan Tarogong Kaler.
"Info terbaru banjir, longsor, dan cuaca ekstrem," katanya.
Sekretaris BPBD Kabupaten Garut Abud Abdullah menambahkan, tim asesmen sudah ada yang di lapangan untuk memastikan daerah terdampak, untuk selanjutnya melakukan penanggulangan.
Ia menyebutkan, seperti kejadian tanah longsor di jalur Peundeuy-Cibalong yang saat ini memutus akses jalan tersebut sedang dilakukan pemulihan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Garut, dan sementara mengalihkan arus kendaraan ke jalur lain.
"Meski demikian jalur Peundeuy-Cibalong masih dilakukan upaya pemulihan melalui Dinas PUPR, dengan mengalihkan jalur alternatif yaitu melalui jalur Singajaya ke Amlong Cihurip, dan menuju jalan provinsi yaitu Jalur Cikajang-Pameungpeuk, mengarah ke Cibalong," kata Abud.