Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan sebagai persiapan menghadapi tanggap darurat untuk menanggulangi dan pemulihan daerah yang terdampak kemarau.
"Siaga darurat ini sebagai persiapan masuk ke tanggap darurat, jadi harus ada dasar dulu sebagai tahapan kesiapsiagaan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh di Garut, Ahad.
Ia menuturkan Pemkab Garut sudah mendapatkan surat dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait kondisi cuaca dan dampaknya di musim kemarau, kemudian pemerintah harus melakukan langkah kesiapsiagaan sebelum ditetapkan tanggap darurat.
Tahapannya, kata dia, ada tiga tahapan yakni pertama harus menetapkan siaga darurat, kedua tanggap darurat, dan ketiga darurat pemulihan daerah yang terdampak bencana kemarau.
Ia menyebutkan penetapan status siaga itu sebagai langkah persiapan pemerintah daerah untuk menghadapi berbagai kemungkinan terjadi dampak bencana alam musim kemarau seperti kesulitan air bersih, kekeringan lahan pertanian, maupun kebakaran lahan hutan.
Dampak musim kemarau di Garut saat ini, kata dia, belum terjadi secara masif, kondisinya masih terkendali, meski begitu pemerintah daerah harus melakukan persiapan apabila nanti terjadi peningkatan status ke tanggap darurat.
"Kalau di lapangan kesiapsiagaan darurat ini berarti akan ada peningkatan beberapa tempat, jadi intinya kita harus mempersiapkan diri kalau seandainya terjadi kekeringan, kesulitan air bersih, atau kekeringan tanaman pertanian," kata Aah.
Garut bersiap hadapi tanggap darurat bencana dampak kemarau
Minggu, 1 September 2024 17:49 WIB