Dalam kesempatan yang sama, Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar menjelaskan kepada Paus Fransiskus terkait terowongan sepanjang 33,8 meter ini, yang tidak hanya menghubungkan dua ikon rumah ibadah di Indonesia tersebut, namun juga memiliki banyak simbol artistik dan melambangkan toleransi beragama di Indonesia.
"Sama harapan kami dengan yang mulia, kami juga berharap semoga dengan Terowongan Silaturahim ini bisa menjadi jembatan persaudaraan, bukan hanya umat Katolik dengan Islam, tapi juga dengan sesama umat manusia," kata Nasaruddin Umar.
Sapa warga
Pada kesempatan selanjutnya Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Sedunia dan Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus menyapa dan menebar senyum kepada warga yang memadati di sekitar Masjid Istiqlal, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis.
Di sepanjang Jalan Katedral warga terlihat ramai baik di sisi kanan dan kiri hingga seberang jalan. Polisi menjaga ketat agar warga tidak menghalangi perjalanan Paus Fransiskus dan rombongan, begitupun dengan jalan di sekitar itu dalam kondisi steril.
Paus tiba di Masjid Istiqlal sekitar pukul 09.03 WIB menggunakan Toyota Kijang Innova Zenix berwarna putih bernomor polisi SCV 1.
Paus Fransiskus mengenakan jubah putih, berkalung salib duduk di bagian depan kiri kendaraan. Paus membuka kaca pintu dan melambaikan tangan kepada jemaat yang menyambutnya.
Warga bersorak ceria menyambut kedatangan Paus Fransiskus sambil melambaikan tangan dan memakai pernak-pernik bergambar Pemimpin Umat Katolik dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan itu seperti kipas dan gantungan kunci.
Paus Fransiskus jadi saksi pemanfaatan Terowongan Silaturahim Istiqlal - Katedral
Kamis, 5 September 2024 10:10 WIB