Masjid Al-Aqsa dianggap sebagai situs paling suci ketiga dalam Islam.
Orang-orang Yahudi menyebut daerah itu sebagai Gunung Bait Suci (Temple Mount) karena percaya bahwa tempat itu adalah lokasi dari dua kuil Yahudi kuno.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel 1967.
Pada 1980, Israel menganeksasi seluruh kota, sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
Hal senada, Palestina mengecam seruan Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, yang akan membangun rumah ibadah Yahudi (sinagoge) di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, kata juru bicara Presiden Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rudeineh, Senin (26/8).
Abu Rudeineh menganggap pembangunan sinagoge di kompleks Masjid Al Aqsa sebagai upaya memprovokasi perang agama di kawasan tersebut.
Ben-Gvir baru-baru ini menyatakan membangun sinagoge di kawasan Bukit Bait Suci di Kota Tua Yerusalem untuk memastikan hak yang setara bagi orang Yahudi dan Muslim.
"Seruan oleh ekstremis Ben-Gvir untuk membangun sinagoge di kompleks Masjid Al-Aqsa sangat berbahaya," kata Abu Rudeineh, sebagaimana dikutip oleh kantor berita Palestina, WAFA.
Bukit Bait Suci atau Temple Mount, yang dikenal oleh umat Muslim sebagai Haram al-Sharif, adalah situs suci ketiga dalam Islam dan diawasi oleh lembaga keagamaan Waqf Islam.
Meskipun saat ini orang Yahudi diizinkan mengunjungi situs tersebut, mereka dilarang beribadah di sana karena adanya potensi ketegangan antara Yahudi dan Muslim.
Baca juga: Indonesia kecam serbuan pemukim Israel ke Al Aqsa saat Pawai Bendera
Baca juga: Rusia prihatin atas serbuan pejabat Israel ke kompleks Masjid Al-Aqsa
Baca juga: Otoritas Israel jadikan Yerusalem zona militer demi "pawai bendera"
Sumber : Anadolu-OANA- Sputnik
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Qatar kecam rencana Israel bangun sinagog di kompleks Masjid Al-Aqsa