Jakarta (ANTARA) -
Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Barat Atalia Kamil menyayangkan Pramuka tidak lagi menjadi ekstrakurikuler wajib karena menilai tidak ada satupun ekstrakurikuler setara dengan Pramuka dalam memberi manfaat kepada peserta didik.
“Saya kecewa karena ketika sebuah program yang baik dihilangkan, maka harus ada program lain yang lebih baik dari itu. Nah, ketika tidak ada yang setara saya sebutkan, tidak ada satupun yang setara dengan Pramuka, maka tolong ini diperhatikan kembali begitu ya,” tegas Atalia sebelum kegiatan Upacara HUT Pramuka ke-63 di Jakarta pada Rabu.
Menurutnya, Presiden Soekarno bukan tanpa alasan menggabungkan seluruh organisasi kepanduan yang ada di Indonesia menjadi satu gerakan bernama pramuka pada tahun 1961 karena organisasi kepanduan terbukti memberikan banyak manfaat kepada masyarakat, khususnya peserta didik.
Ia menilai, gerakan Pramuka selama ini telah mengajarkan peserta didik untuk mengenal dan mencintai Tuhan, sesama dan alam, termasuk bersosialisasi, berinteraksi dan bertahan di alam. Keseluruhan sikap tersebut jelas berpengaruh terhadap pembentukan karakter hidup seseorang di masa depan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ketua Kwarda Jabar: Tidak ada satupun ekstrakurikuler setara Pramuka