Bekasi (ANTARA) - Perseroda milik Kota Bekasi, Jawa Barat, BPR Syariat Patriot melaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF dalam rangka menyalurkan dana hibah renovasi rumah ramah lingkungan.
"Kerja sama ini dalam rangka pelaksanaan pilot project Indonesia Green Affordable Housing Program (IGAHP) yang diberikan oleh Lembaga Internasional Build Change. Program rumah hijau yang terjangkau ini menyasar Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kota Bekasi," kata Direktur Utama BPRS Patriot Fasihul Islam di Bekasi, Selasa.
Penandatanganan kerja sama dilakukan Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo dengan Direktur Utama BPRS Patriot, disaksikan Penjabat Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhammad.
Turut hadir Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Perumahan Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Haryo Bekti, Direktur Swadaya Masyarakat Ditjen Perumahan Kementerian PUPR Salahudin Rasyidi, dan Country Manager Build Change, Mediatrich Triani.
Fasihul menyatakan bahwa program ini bertujuan agar rumah yang dibangun lebih peduli terhadap lingkungan. Program ini akan diberikan bagi bagi masyarakat yang memenuhi kriteria.
"Penerima harus MBR. Selain itu, penggunaan dananya untuk renovasi rumah yang memenuhi kriteria ramah lingkungan. Semoga program ini memberikan kemanfaatan dan kemaslahatan untuk Kota Bekasi," katanya.
Penjabat Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhammad mengatakan isu lingkungan hidup menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Bekasi. Perubahan iklim yang terjadi sangat mempengaruhi kondisi cuaca.
Menurut dia, melalui kerja sama ini BPRS Patriot akan menyalurkan dana hibah bagi MBR untuk renovasi rumah sebesar 20 persen dari Rencana Anggaran Biaya (RAB).
"Program ini memberikan hibah sebesar 20 persen dari rencana anggaran biaya renovasi rumah dengan maksimal pembiayaan sebesar Rp50 juta bagi MBR. Kota Bekasi menjadi pilot project dengan kuota 40 rumah," ucap Gani.
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo menjelaskan program IGAHP bukan sekadar inisiatif tetapi juga komitmen nyata mendukung pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam implementasi 'Sustainable Development Goals (SDGs)' nomor 11, yaitu "Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan."
Program ini dirancang untuk memberikan solusi perumahan yang tidak hanya terjangkau secara finansial melainkan juga tahan terhadap perubahan iklim dan bencana seperti gempa bumi. Berdasarkan 'Climate Transparency Report 2021', sektor permukiman berkontribusi sebesar 3,88 persen terhadap emisi langsung dan 20,72 persen terhadap emisi tidak langsung.