"Grant 10 juta dolar AS itu, buat belikan alat X-ray yang biasanya besar dan adanya di rumah sakit. Sekarang dengan adanya teknologi baru ini alatnya kecil, dan bisa dibawa di motor, maksudnya supaya bisa datang ke pelosok-pelosok nemuin yang sakit TB siapa," tuturnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengatakan lima alat X-ray portabel di Jawa Barat, akan disebarkan ke RS Rotinsulu (dua unit), RS Hasan Sadikin (satu unit) dan RS Paru Gunawan (dua unit).
"Ini memang diberikan ke daerah yang potensi banyak TB," ucap Bey.
Pendistribusian alat X-ray portabel tersebut, dijelaskan Bey, karena sebelumnya banyak kasus TB susah terdeteksi dan ketika sudah terdeteksi telah terlambat.
"Sebelumnya banyak dan susah untuk mencarinya susah, dari satu juta discreening dapat 500 ribu, sekarang meningkat lagi. Jadi dengan alat itu kita berharap akan lebih banyak lagi yang bisa ditemukan," tuturnya.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Jabar, sepanjang Januari-Mei 2024, total ditemukan ada 84.802 kasus TB dengan yang tertinggi ada di Kabupaten Bogor mengingat jumlah penduduknya yang tinggi.
Baca juga: Dinkes Cianjur catat 2 bulan terakhir temukan 2.171 kasus TB
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemanfaatan 36 X-ray portabel untuk screening TB diluncurkan di Jabar
Pemanfaatan 36 x-ray portabel untuk screening TB diluncurkan di Jawa Barat
Jumat, 2 Agustus 2024 13:24 WIB