Usai gempa, tutur dia, sempat mendapat bantuan dari pemerintah dengan kategori rusak ringan sebesar Rp13 juta yang seharusnya Rp 15 juta, dimana dana tersebut hanya cukup untuk memperbaiki satu sisi tembok rumah yang ambruk.
"Harapannya dapat bantuan dari pemerintah untuk membangun rumah seluas 6x7 meter, karena selama ini penghasilan sebagai buruh serabutan hanya cukup untuk makan sehari-hari, ditambah kesehatan semakin menurun dengan pandangan yang mulai lamur," katanya.
Baca juga: Kapolres Cianjur bantu renovasi rumah tak layak huni