Bupati Minta Kemenag Tambah Ku (ANTARA) - Bupati Bandung Dadang Supriatna meminta kepada Kementerian Agama (Kemenag) untuk menambah kuota calon haji di Kabupaten Bandung mulai tahun depan.
Dadang mengungkapkan langkah ini dilakukan, mengingat daftar tunggu calon haji Kabupaten Bandung yang sudah mencapai rentang waktu 20 tahun.
Baca juga: Pemkab Bandung gelontorkan Rp200 miliar untuk penanganan stunting
"Saya minta kepada Kanwil Kemenag Jawa Barat, tahun depan supaya kuota haji Kabupaten Bandung ditambah lagi. Sebab, daftar tunggu kami sudah 20 tahun," kata Dadang di Kabupaten Bandung, Kamis.
Dia menyebut tahun 2024 ini kuota haji Kabupaten Bandung hanya 2.905 orang. Ia berharap Kemenag Jawa Barat dapat memperjuangkan tambahan kuota haji mulai tahun 2025 untuk Kabupaten Bandung.
Terlebih, kata dia, penduduk Kabupaten Bandung termasuk yang paling besar di Provinsi Jawa Barat dengan jumlah penduduk mencapai hampir 3,8 juta jiwa. Ditambah lagi, animo masyarakat yang ingin melaksanakan ibadah haji terus meningkat dari tahun ke tahun.
"Kita doakan Kanwil Kemenag Jawa Barat bisa memperjuangkan untuk menambah kuota haji Kabupaten Bandung," kata dia.
Penambahan kuota haji, lanjut Dadang, akan berdampak langsung pada semakin pendeknya waktu daftar tunggu para calon haji asal Kabupaten Bandung. Oleh karena itu, ia berharap usulannya dapat dikabulkan Kemenag RI.
"Sekarang harus menunggu 10 hingga 20 tahun. Nah, jika kuota hajinya ditambah, maka waktu tunggu para calon jamaah haji dapat dipersingkat secara signifikan," katanya.
Sementara itu, Kepala Kemenag Kabupaten Bandung Cece Hidayat menyampaikan bahwa waktu tunggu pelaksanaan ibadah haji di daerah tersebut sudah mencapai 23 tahun.
Cece mengatakan saat ini jumlah calon haji reguler di Kabupaten Bandung yang mengantre atau masuk daftar tunggu mencapai 60.000 orang.
Oleh karena itu, dirinya mengimbau masyarakat untuk tidak ragu mendaftar haji sejak dini, mengingat masa tunggu haji di Kabupaten Bandung telah mencapai 23 tahun.
“Gerakan masyarakat daftar haji usia muda itu sedang kita galakan agar masyarakat paham bahwa daftar tunggu cukup lama, sehingga anak-anak yang baru usia 12 tahun didorong kita untuk daftar haji,” kata dia.
Baca juga: KPK memilih Bandung sebagai calon percontohan kabupaten/kota antikorupsi