Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi membenarkan Terminal Cicaheum Bandung akan berubah menjadi depo moda transportasi Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya pada 2025.
"Ya, kami akan lakukan (perubahan) itu tahun depan (2025) ya," ucap Budi di Kampus ITB Bandung, Kamis.
Di lokasi lainnya, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin meminta masyarakat tidak perlu resah mengenai peralihan fungsi Terminal Cicaheum menjadi depo BRT Bandung Raya pada 2025.
Pasalnya, kata Bey, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, sebelum merealisasikan peralihan fungsi Terminal Cicaheum dengan ditekankan perlunya kajian khusus baik teknis maupun antropologi.
"Kami ingatkan hati-hati, jangan sampai kita bangun dengan anggaran yang besar, tapi keinginan masyarakat untuk menggunakan BRT kita belum tahu seperti apa. Jadi Untuk yang di terminal, silakan beraktivitas seperti biasa. Tidak perlu resah. Kami akan lakukan komunikasi dengan baik agar terjadi saling pengertian dan saling pemahaman," kata Bey.
Selain itu, Bey Machmudin juga meminta Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar untuk melakukan koordinasi dengan Kemenhub terkait rencana tersebut.
"Mohon pada Dinas Perhubungan juga koordinasi dengan Kemenhub, apapun yang akan dilakukan di Terminal Cicaheum ini," pintanya. Sebelumnya Kepala Dishub Jabar A Koswara mengatakan Terminal Cicaheum bakal beralih fungsi menjadi Depo BRT Bandung Raya. Hal tersebut sudah diwacanakan sejak lama sebagai transportasi angkutan massal BRT Bandung Raya untuk wilayah Bandung Timur.
Secara fungsi, kata dia, Terminal Cicaheum tidak berubah yakni sebagai simpul transportasi. Hanya saja, nantinya bus yang beroperasi di Terminal Cicaheum hanya bus kota saja.
"Jadi untuk bus tetap ya, cuma nanti hanya untuk angkutan perkotaan. Sementara untuk bus antar kota baik AKAP maupun AKDP akan dipindahkan ke Terminal Leuwipanjang," ujar Koswara.
Dia menambahkan, Terminal Leuwipanjang bakal menjadi hub besar untuk transportasi massal di Bandung Raya, karena menjadi simpul transportasi massal mulai dari angkutan perkotaan dan juga angkutan AKAP dan AKDP serta kendaraan berbasis rel yang sedang diwacanakan pemerintah.
"Nanti simpul transportasi di situ (Terminal Leuwipanjang) baik itu bus atau berbasis rel nanti yang sedang kita desain disana. Jadi Leuwipanjang itu jadi hub yang utama antarmoda disana," ucapnya.
Rencananya, selain Terminal Cicaheum ada enam depo lainnya yang akan dibangun untuk BRT, yakni di Soreang, Leuwi panjang, Stasiun Hall, Ledeng, Kota Baru Parahyangan dan Jatinangor.
"Awal 2025 perkiraan sudah mulai ada konstruksi dari pusat," katanya.
"Ya, kami akan lakukan (perubahan) itu tahun depan (2025) ya," ucap Budi di Kampus ITB Bandung, Kamis.
Di lokasi lainnya, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin meminta masyarakat tidak perlu resah mengenai peralihan fungsi Terminal Cicaheum menjadi depo BRT Bandung Raya pada 2025.
Pasalnya, kata Bey, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, sebelum merealisasikan peralihan fungsi Terminal Cicaheum dengan ditekankan perlunya kajian khusus baik teknis maupun antropologi.
"Kami ingatkan hati-hati, jangan sampai kita bangun dengan anggaran yang besar, tapi keinginan masyarakat untuk menggunakan BRT kita belum tahu seperti apa. Jadi Untuk yang di terminal, silakan beraktivitas seperti biasa. Tidak perlu resah. Kami akan lakukan komunikasi dengan baik agar terjadi saling pengertian dan saling pemahaman," kata Bey.
Selain itu, Bey Machmudin juga meminta Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar untuk melakukan koordinasi dengan Kemenhub terkait rencana tersebut.
"Mohon pada Dinas Perhubungan juga koordinasi dengan Kemenhub, apapun yang akan dilakukan di Terminal Cicaheum ini," pintanya. Sebelumnya Kepala Dishub Jabar A Koswara mengatakan Terminal Cicaheum bakal beralih fungsi menjadi Depo BRT Bandung Raya. Hal tersebut sudah diwacanakan sejak lama sebagai transportasi angkutan massal BRT Bandung Raya untuk wilayah Bandung Timur.
Secara fungsi, kata dia, Terminal Cicaheum tidak berubah yakni sebagai simpul transportasi. Hanya saja, nantinya bus yang beroperasi di Terminal Cicaheum hanya bus kota saja.
"Jadi untuk bus tetap ya, cuma nanti hanya untuk angkutan perkotaan. Sementara untuk bus antar kota baik AKAP maupun AKDP akan dipindahkan ke Terminal Leuwipanjang," ujar Koswara.
Dia menambahkan, Terminal Leuwipanjang bakal menjadi hub besar untuk transportasi massal di Bandung Raya, karena menjadi simpul transportasi massal mulai dari angkutan perkotaan dan juga angkutan AKAP dan AKDP serta kendaraan berbasis rel yang sedang diwacanakan pemerintah.
"Nanti simpul transportasi di situ (Terminal Leuwipanjang) baik itu bus atau berbasis rel nanti yang sedang kita desain disana. Jadi Leuwipanjang itu jadi hub yang utama antarmoda disana," ucapnya.
Rencananya, selain Terminal Cicaheum ada enam depo lainnya yang akan dibangun untuk BRT, yakni di Soreang, Leuwi panjang, Stasiun Hall, Ledeng, Kota Baru Parahyangan dan Jatinangor.
"Awal 2025 perkiraan sudah mulai ada konstruksi dari pusat," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menhub benarkan Terminal Cicaheum Bandung jadi depo BRT pada 2025