Dia mengatakan terdapat pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan masa udara dingin menuju Indonesia atau lebih dikenal dengan angin monsun Australia.
“Angin monsun Australia ini membawa udara yang dingin dan kering yang berada di wilayah Australia ke wilayah Indonesia,” kata dia.
Ia menyebut fenomena suhu dingin ini secara empiris akan berlangsung hingga Agustus 2024. Oleh karena itu masyarakat diharap untuk tidak panik melihat perubahan suhu dingin ini karena suatu fenomena yang wajar terjadi saat musim kemarau.
“Masyarakat tidak perlu panik, kemudian juga tetap menjaga kesehatan karena peralihan suhu dari pagi hari yang dingin dan hindari aktivitas di luar ruangan pada malam hari,” kata Yuni.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Suhu lebih dingin di Bandung Raya karena memasuki musim kemarau