Bandung (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Herman Suryatman menyatakan pihaknya akan melakukan pemeriksaan berbagai aplikasi pemerintah yang memiliki nada nyeleneh sehingga tidak menimbulkan keresahan.
Hal ini diungkapkan Herman sehubungan dengan viralnya di media sosial terkait nama aplikasi buatan pemerintah daerah (pemda) yang nyeleneh, bahkan mengandung konotasi negatif, termasuk di Jawa Barat baru-baru ini.
Baca juga: Singkatan nama program pemerintah jangan dibuat asal-asalan, ini alasannya
"Saya akan cek ricek kembali, karena kan harusnya ada kepantasan dan kepatutan," kata Herman di Bandung, Rabu.
Terlebih, kata Herman, ada permintaan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu agar pemda, termasuk Jabar, supaya jangan terlalu banyak membuat aplikasi dan memanfaatkan platform yang ada.
Selain untuk efisiensi anggaran, kata dia, juga diharapkan supaya masyarakat tidak kebingungan lantaran terlalu banyak aplikasi guna mendapatkan pelayanan pemerintah. Akhirnya Pemprov Jabar juga berkomitmen untuk mengerem pembuatan aplikasi.
"Yang jelas sesuai kebijakan dari pemerintah pusat, sesuai komitmen Pak Gubernur, tidak ada nambah aplikasi tapi lebih memanfaatkan, mengcustom aplikasi yang ada," ujar Herman.
Dan mengenai penamaan aplikasi yang berkonotasi negatif, Herman menegaskan akan melakukan evaluasi guna meredam persoalan ini. "Kalau ada hal kurang tepat terkait penamaan, nanti kami akan evaluasi. Harus cek ricek kita akan ingatkan," ucapnya.
Sekda Jabar memeriksa aplikasi pemerintah yang bernada nyeleneh
Rabu, 10 Juli 2024 17:26 WIB