Antarajawabarat.com, 4/2 - Meski menjadi tuan rumah tim bulutangkis Jabar tidak berani menargetkan sapu bersih medali emas cabang bulutangkis pada PON XIX/2016.
"Peluang Jabar memang ada di tiga nomor, dan kita akan optimalkan pada nomor unggulan bagi Jabar. Untuk sapu bersih cukup sulit karena peta kekuatan bulutangkis terebar di beberapa daerah," kata Sekretaris Umum Pengda PBSI Jabar Herman Subarjah di Bandung, Rabu.
Atlet yang akan berlaga pada PON XIX/2016 adalah atlet yang berusia di bawah 25 tahun, sehingga atlet-atlet senior yang saat ini malang melintang di Pelatnas dan kejuaraan internasional dipastikan absen pada PON 2016.
Jabar mengincar peluang emas pada ganda putra, ganda putri dan tunggal putra. Jabar sendiri memiliki tradisi kuat pada nomor ganda, dan juga nomor beregu putra.
"Dalam dua tahun ke depan tentu akan ada dinamika kekuatan atlet, dan kami berharap atlet Jabar bisa berada pada trek prestasi yang kami harapkan," katanya.
Untuk memotivasi para atlet, Kontingen Jabar didampingi oleh sejumlah nama besar seperti Chief de Mission Taufik Hidayat dan wakilnya Ricky Subagja. Sedangkan untuk Manager Tim akan dipegang Yudi Diharja.
Atlet yang masuk dalam kamp Pelatda PON XIX Jabar sesuai dengan kuota yang disiapkan KONI Jabar. Tapi kita tetap melakukan promosi degradasi dengan menyiapkan nama-nama lain hasil Porda Jabar XII di Kabupaten Bekasi.
Kedelapan atlet putra yang masuk dalam kamp pelatda yakni Firman Abdul Khalik, Antony Ginting, Setyaldi, Ihsan Maulana, Ricky Karanda, Berry Angriawan, Hardianto dan Fajar Alvian.
Sedangkan di kelompok putri akan diperkuat Feby Angguni, Gregoria Mariska, Hana Ramadhini, Suci R Andini, Tiara Rosalia N, Nisak Puji Lestari dan Rita Rositawati.
"Dari enam belas pebulutangkis yang kita siapkan, 12 diantaranya menghuni Pelatnas. Sedangkan sisanya tengah digodog di klub masing-masing," katanya.
Sedangkan romosi degradasi berdasarkan pada capaian prestasi atlet baik di sirkuit nasional, kejurnas hingga international challenge.
"Pada nomor beregu putra, beregu putri, maupun di tunggal putri, peluang atlet kita tetap terbuka meraih medali emas," kata Herman.
Meski sejumlah atlet senior yang sudah melebihi 25 tahun absen, namun Jabar tetap waspada kebangkitan dan munculnya atlet baru dari daerah lain. Selama ini peta kekuatan bulu tangkis nasional masih di Jabar, DKI Jakarta dan Jawa Tengah.***4***