Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menjalankan prosedur intervensi gizi sebagai salah satu upaya penanganan terhadap balita terindikasi mengalami kasus gagal tumbuh kembang atau stunting di daerah itu.
"Dari beberapa kasus yang ditangani, stunting di Kabupaten Bekasi disebabkan banyak faktor. Upaya pencegahan dan penanganan terus dilakukan dengan melakukan intervensi gizi sensitif serta spesifik," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Alamsyah di Cikarang, Kamis.
Ia menjelaskan penanganan melalui skema intervensi gizi spesifik dijalankan dengan pemberian asupan atau nutrisi tambahan untuk menunjang gizi dan kesehatan anak.
Sementara intervensi gizi sensitif yakni intervensi pendukung untuk penurunan kecepatan stunting, seperti penyediaan air bersih serta sanitasi di sekitar area suspek.
"Yang masih rendah itu adalah bagaimana memberikan edukasi, meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan hidup bersih dan sehat. Seperti tidak membuang sampah sembarangan dan tidak buang air besar di tempat yang tidak semestinya," katanya.
Alamsyah juga menyebutkan penyebab lain dari beberapa kasus stunting yang ditemukan adalah masih ada sejumlah orang tua yang menganggap imunisasi merupakan hal yang kurang penting.
Padahal pemberian imunisasi dasar lengkap pada anak dapat mencegah penyakit-penyakit yang bisa mengganggu pertumbuhan serta perkembangan anak.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Bekasi intervensi gizi balita terindikasi stunting