Bandung (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengungkapkan bahwa komisaris di lima badan usaha milik daerah (BUMD) Jabar direstrukturisasi untuk efisiensi.
"Intinya kami ingin efisien dan komisaris yang ditunjuk, penugasan semua," ujar Bey Machmudin dalam keterangan suara di Gedung Sate Bandung, Rabu.
Baca juga: BUMD Jabar guyur Persib Bandung dengan Kadedeuh Rp500 juta
Restrukturisasi itu, lanjut Bey dilakukan pada BUMD Jaswita, Tirta Gemah Ripah (TGR), Agro Jabar, Jasa Sarana, dan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
Kata Bey, restrukturisasi tersebut tidak dilakukan secara menyeluruh, melainkan hanya posisi komisaris BUMD itu.
Para komisaris yang ditunjuk pada lima BUMD tersebut, ucap Bey, juga turut melakukan penandatanganan pakta integritas, sebagai bukti keseriusan dalam menggenjot badan usaha tempatnya menjabat.
"QPI harus dicantumkan. Kami ingin semuanya tercapai dan ada goals yang ditempuh," ucapnya.
Bahkan, tutur Bey, sejatinya Pemprov Jabar menginginkan lelang terbuka (open bidding) sebagai komisaris BUMD.
Namun menurutnya hal tersebut diakui atau tidak akan sulit dilakukan, karena keterbatasan waktu jabatan yang dimilikinya.
"Masa saya singkat. Saya ingin semua open bidding. Tapi tidak ada jaminan kemudian nanti dipertahankan (oleh gubernur terpilih)," tuturnya.
Sebelumnya, Bey dikabarkan mencopot seluruh komisaris di lima BUMD nonperbankan saat memimpin langsung rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang digelar berturut-turut pada Kamis (30/5) dan Jumat (31/6) untuk membenahi kinerja BUMD Jabar yang terpuruk dalam beberapa tahun terakhir.