"Saya juga berharap dapat meningkatkan saling pengertian dan rekonsiliasi melalui pertukaran dan kerja sama dengan China ... dan bergerak menuju posisi damai dan kemakmuran bersama," katanya.
Pernyataan Lai bertepatan dengan dugaan deteksi sejumlah pesawat dan kapal China di sekitar Taiwan pada Minggu (26/5).
Kementerian pertahanan Taiwan dalam sebuah pernyataan mengatakan tujuh pesawat Tentara Pembebasan Rakyat dan 18 kapal terlacak beroperasi di sekitar pulau itu.
Sebagai tanggapan, kata kementerian itu, angkatan bersenjata Taiwan memantau dan merespon situasi tersebut dengan tepat.
Komunikasi antara China dan Taiwan terputus pada 2016 setelah mantan pemimpin Tsai Ing-wen menjabat. Tsai saat itu berjanji untuk mempertahankan kedaulatan Taiwan.
Lai, yang berasal dari Partai Progresif Demokratik (DPP), berjanji untuk mempertahankan kebijakan pendahulunya itu dalam membangun kemampuan pertahanan Taiwan.
Pada saat yang sama, dia tetap terbuka untuk berdialog dengan China dan memperkuat hubungan dengan mitra Taiwan --khususnya AS.
China telah berulang kali menyebut Lai, yang memenangkan pemilu pada Januari, sebagai "separatis".
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: China: Kemerdekaan Taiwan berarti perang
China tegaskan kemerdekaan Taiwan berarti perang
Jumat, 31 Mei 2024 8:10 WIB