Budi menekankan dalam mencegah kasus kekerasan itu, diperlukan peran lebih dari semua pihak khususnya orang tua, guru dan lingkungan sekitar.
Ia menambahkan bahwa kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kota Cirebon selalu terjadi setiap tahun. Contohnya pada 2022 jumlahnya mencapai 63 kasus yang terdiri atas korban orang dewasa 35 orang dan 28 anak-anak.
Kemudian, pada 2023 jumlahnya berkurang menjadi 55 kasus dengan rincian 25 korban orang dewasa dan 30 anak-anak.
“Banyak kasus yang dialami anak dan perempuan. Sehingga kami ingin mengajak seluruh pihak terkait bisa bekerja sama supaya kasus ini menurun,” ucap Budi.