Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup melemah di tengah penguatan bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup melemah 45,95 poin atau 0,64 persen ke posisi 7.176,41. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,04 poin atau 0,68 persen ke posisi 889,79.
“Sentimen eksternal dan internal membayangi pergerakan indeks IHSG," kata Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Dari mancanegara, bursa regional Asia dibayangi oleh berkurangnya ekspektasi penurunan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed, terutama setelah risalah pertemuan The Fed pada Mei 2024, yang mengungkapkan kekhawatiran inflasi yang sedang berlangsung, dengan beberapa pejabat cenderung menaikkan suku bunga.
Dalam pandangan risalah itu, para petinggi The Fed masih mempertahankan suku bunga tinggi dalam jangka waktu yang belum di tentukan, karena keraguan suku bunga yang berlaku apakah mampu menurunkan inflasi.
Hal tersebut dilatarbelakangi sikap dari Gubernur The Fed Jerome Powell dan pejabat The Fed lainnya menekankan perlu lebih banyak bukti bahwa inflasi berada pada jalur yang berkelanjutan menuju target 2 persen yang ditetapkan The Fed, sebelum memangkas suku bunga acuan.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi pada 2024 sekitar 4,7 hingga 5,5 persen, yang dilatarbelakangi oleh pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 yang sebesar 5,11 persen.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor meningkat yaitu dipimpin oleh sektor teknologi sebesar 2,36 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen primer yang turun sebesar 0,07 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup melemah di tengah penguatan bursa kawasan Asia