Kuningan (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan, Jawa Barat, menggencarkan program pelatihan bagi petani setempat untuk meningkatkan kualitas serta kuantitas buah mangga sehingga layak diekspor ke Jepang.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan Wahyu Hidayah mengatakan potensi ekspor itu perlu dioptimalkan, karena produksi mangga asal daerahnya cukup tinggi yakni sekitar 23.901 ton pada 2023.
“Jadi kami berupaya menangkap peluang itu dengan rutin menggelar bimbingan teknis (bimtek) penerapan teknologi budi daya mangga yang efisien bagi petani di Kuningan,” katanya saat dikonfirmasi di Kuningan, Jumat.
Wahyu menyampaikan kegiatan pelatihan yang sudah dilaksanakan misalnya program bimtek dari Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan RI pada Rabu (22/5) di Desa Sukadana, Kuningan.
Dalam pelatihan itu, kada dia, para petani mangga diberikan pemahaman terkait metode pengendalian lalat buah melalui penerapan teknologi top working dan pembungaan off season.
Lewat penerapan metode tersebut, para petani dapat meningkatkan kualitas produksi sesuai standar ekspor Jepang yang menekankan agar mangga terbebas dari hama lalat buah.
“Desa Sukadana merupakan kampung mangga di Kecamatan Ciawigebang. Sukadana menjadi salah satu dari beberapa kampung hortikultura yang sedang dikembangkan di Kabupaten Kuningan,” ujarnya.
Menurut dia, para petani di desa itu juga telah memperoleh bantuan fasilitas berupa bangsal pengolahan sehingga mereka dapat menghasilkan produk turunan dari buah mangga seperti pure, jus dan dodol.