Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak memandang kecelakaan tragis bus pariwisata di Ciater, Subang, Jawa Barat, yang merenggut nyawa belasan pelajar, merupakan akibat kelalaian sejumlah pihak dewasa yang berimbas fatal pada anak-anak.
"Kecelakaan yang berujung maut tersebut merupakan 'buah' dari kelalaian orang dewasa yang berakibat fatal pada anak-anak," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Kelalaian tersebut dimulai dari pihak sekolah yang tidak hati-hati dalam memilih perusahaan penyewaan bus, perusahaan bus yang lalai memenuhi kewajiban-nya untuk melakukan pemeriksaan berkala terhadap armada-nya, dan juga sopir bus yang tidak melakukan pemeriksaan ulang kelayakan bus sebelum melakukan perjalanan.
KemenPPPA menyampaikan keprihatinan mendalam atas musibah kecelakaan bus tersebut.
Pribudiarta Nur Sitepu mengatakan untuk memastikan keselamatan dan keamanan anak, diperlukan peran penting dari semua pihak, terutama pemerintah daerah dan sekolah.
Pemda harus membuat aturan dan melakukan pengawasan serta evaluasi terhadap sekolah yang melakukan study tour serta perlu mendengar perspektif dari anak-anak.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KemenPPPA: Kecelakaan di Ciater akibat kelalaian pihak dewasa