"Bila tidak, dikhawatirkan anak terkena adiksi, karena gawai dan pemanfaatan medsos secara berlebihan, penting bagi orang tua dan sekolah mengawasi secara intensif, namun tidak mengekang kebebasan berkreasi," katanya.
Anggota Divisi Edukasi Tim Terpadu Perda Anti Maksiat Kabupaten Garut juga sebagai Dosen Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Deden Suparman yang hadir mengisi materi dalam acara tersebut mengatakan, perlu sinergisitas antara orang tua, sekolah, dan pesantren sebagai kunci penting dalam memberikan edukasi kepada anak-anak terkait perilaku menyimpang.
Ia mengatakan perlu upaya memberikan pembelajaran yang terus-menerus dan pemahaman dengan kondisi masa kini agar anak-anak tidak terjerumus dalam perilaku yang merugikan bagi dirinya maupun orang lain.
"Bagusnya ini bersinergi antara orang tua dan pihak sekolah untuk terus melakukan pembelajaran juga, kaitan dengan perilaku menyimpang," kata Deden.