Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) jelang akhir pekan merosot akibat memanasnya konflik Iran dan Israel yang menyebabkan para pedagang beralih ke aset safe haven seperti dolar AS.
Pada akhir perdagangan Jumat, kurs rupiah ditutup meningkat 81 poin atau 0,50 persen menjadi Rp16.260 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.179 per dolar AS.
"Pedagang mengalihkan pandangan terhadap aset safe haven mata uang yaitu dolar AS," kata analis Finex Brahmantya Himawan, di Jakarta, Jumat.
Brahmantya menuturkan saat ini tren penguatan dolar AS masih terlihat, sehingga rupiah berpotensi akan terdepresiasi lebih lanjut.
Selain konflik geopolitik, ia mengatakan pelemahan rupiah juga dipengaruhi oleh pemangkasan suku bunga kebijakan AS yang berpotensi tidak akan terjadi dalam waktu dekat.
Hal itu dikarenakan target inflasi AS masih jauh dari target Bank Sentral AS atau The Fed yang sebesar 2 persen sementara data ekonomi AS masih cukup solid.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah merosot akibat memanasnya konflik Iran dan Israel