Analis mata uang Lukman Leong mengatakan konflik Iran dan Israel yang memanas menyebabkan sentimen risk-off di pasar sehingga pasar ekuitas dan mata uang berisiko mengalami penurunan.
"Reaksi investor saat ini ada risk off, dengan pasar ekuitas dan mata uang berisiko mengalami penurunan besar," kata Lukman kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
Lukman menuturkan para investor akan cenderung menghindari aset-aset berisiko seperti mata uang di pasar emerging market termasuk rupiah.
Mereka akan lebih memilih aset safe haven seperti Franc Swiss, Yen Jepang, dolar AS, dan emas. Kondisi itu mengakibatkan safe haven menguat, begitu pula dengan harga minyak mentah.
Indonesia terutama dalam hal rupiah akan mengalami dampak cukup berat dengan semakin melemahnya nilai tukar rupiah.
Hal itu dikarenakan dolar AS sudah menguat cukup besar belakangan ini oleh menurunnya prospek pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS).
Hal itu dikarenakan dolar AS sudah menguat cukup besar belakangan ini oleh menurunnya prospek pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Analis: Konflik Iran-Israel sebabkan penurunan di pasar ekuitas