Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore, ditutup melemah di tengah penguatan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup melemah 33,97 poin atau 0,47 persen ke posisi 7.130,83. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,98 poin atau 0,75 persen ke posisi 928,35.
“Bursa regional Asia cenderung menguat, pasar keuangan keluar dari tekanan konflik geopolitik, dimana pelaku pasar tampaknya mencermati tanda-tanda pemulihan ekonomi China dan surplus neraca perdagangan Jepang," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Dari mancanegara, Biro Statistik Nasional China melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi China tumbuh 1,6 persen quartal to quartal (qoq) pada kuartal I- 2024, sehingga secara tahunan tumbuh 5,3 persen year on year (yoy), sehingga pasar memiliki pandangan dan harapan bahwa target pertumbuhan PDB sekitar 5 persen (yoy) pada tahun ini dapat tercapai di tengah meningkatnya hambatan lokal dan global.
Hal tersebut memberikan harapan pemulihan ekonomi China akan terus berlanjut dan dukungan bank sentral China telah berjanji untuk meningkatkan dukungan kebijakan tahun ini.
Di sisi lain Kementerian keuangan Jepang melaporkan neraca perdagangan surplus sebesar 366,467 miliar yen pada Maret 2024 dari defisit sebesar 750,854 miliar Yen pada periode yang sama tahun sebelumnya, yang merupakan surplus perdagangan pertama dalam tiga bulan terakhir.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) dalam surveinya, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Maret 2024 sebesar 123,8, atau lebih tinggi dibandingkan 123,1 pada bulan sebelumnya, yang menunjukkan optimis konsumen akan kondisi ekonomi dalam negeri.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup melemah di tengah penguatan mayoritas bursa kawasan
IHSG BEI ditutup melemah di tengah penguatan mayoritas bursa kawasan
Rabu, 17 April 2024 16:53 WIB