SAINT-ROMAIN AU MONT, FRANCE, 24 Oktober 2014 - (ANTARA) - Sebuah pusat budaya di Champs-Elysees, sebuah Yayasan yang didedikasikan untuk kreasi artistik, dan kini menjadi museum baru yang luar biasa di Bois de Boulogne yang berada tepat di luar kota Paris, French LVMH Group telah menempatkan dirinya sebagai institusi terkemuka untuk seni kontemporer di Prancis.
Kita tahu bahwa pendirinya, Bernard Arnault, adalah pecinta seni yang penuh semangat dan juga merupakan kolektor bijaksana yang sangat teliti. Mulai Senin depan, kita akan menemukan karya-karya yang dipamerkan di museum baru yang dirancang oleh arsitek Frank Gehry.
Dengan sebagian besar tetap dirahasiakan, koleksi yang tersimpan di museum megah ini menyatukan karya-karya seniman dari seluruh dunia - beberapa di antaranya seniman muda dan belum dikenal, sedangkan yang lainnya merupakan seniman yang sangat sukses - dan ukuran serta medianya beragam secara merata. Sekadar menduga-duga, satu-satunya poin umum tentang karya-karya tersebut adalah dibuat selama abad ke-20 dan ke-21.
Faktanya, selain karya seni yang luar biasa itu sendiri, Louis Vuitton Foundation telah menekuni seni koleksi yang sangat berseni... seni mengumpulkan berbagai macam karya yang saling berinteraksi dan saling melengkapi, yang membentuk satu ansambel yang harmonis dan unik.
Menjelang tinjauan terperinci yang akan diterbitkan oleh Artprice pada bulan November, berikut ini pratinjauan singkat tentang beberapa karya tersebut dan keingintahuan atas koleksi yang luar biasa ini.
Tentu saja akan ada nama-nama besar... kita tahu bahwa Bernard Arnault adalah penggemar berat Mark Rothko, Francis Bacon dan Richard Serra, serta Yves Klein dan Jean-Michel Basquiat. Kita juga dapat berharap menemukan karya-karya raksasa pasar Kontemporer seperti Gerhard Richter, Andreas Gursky, Damien Hirst dan sang raja megah, Jeff Koons.
Karya-karya tersebut bernilai jutaan, terkadang puluhan juta euro. Namun, Yayasan juga berupaya untuk menyajikan karya-karya yang lebih sulit dimiliki dan yang sering luput dari kerumitan akuisisi... inisiatif yang paling diterima di lingkungan pasar saat ini yang sangat terkodifikasi.
Yayasan telah memaksimalkan pemanfaatan ruang barunya yang terkenal untuk menyajikan karya-karya seniman lebih sering terlihat di biennal daripada di galeri atau rumah lelang. Termasuk karya seniman Prancis Pierre Huyghe yang video, pemasangan dan pertunjukannya lebih cocok untuk institusi daripada kolektor.
Koleksi ini tentunya juga meliputi karya seniman Prancis lainnya dan Yayasan telah mengisyaratkan akan segera memamerkan karya-karya Christian Bolstanski dan Bertrand Lavier. Nama-nama seperti Annette Messager, Dominique Gonzales-Foester dan Jean Dubuffet juga telah dimunculkan. Namun, Yayasan tidak berkeinginan untuk membatasi diri hanya untuk seniman Prancis.
Karya-karya dari Amerika Serikat, Inggris dan Jerman juga akan dipamerkan, sebagaimana banyak negara lainnya. Seniman Eropa di antaranya akan ada Alighiero Boetti, Maurizio Cattelan, Ugo Rondinone dan Bas Jan Ader. Dari budaya yang lebih jauh, kita akan melihat karya-karya para seniman Kanada Agnes Martin serta seniman Lebanon Mona Hatoum dan Akraam Zaatari.
Dari Asia, kita berharap menemukan karya-karya produktif Takashi Murakami (Jepang), Zhang Huan (China) dan Nam June Paik (Korea Selatan).
Memang, Louis Vuitton Foundation secara jelas telah menunjukkan keinginannya untuk membangun jembatan antara Timur dan Barat dan mungkin bukan suatu kebetulan saat memilih Hong Kong untuk mengungkap sebagian koleksinya pada tahun 2009 melalui pameran yang menyertakan karya dari Richard Prince, Jean-Michel Basquiat dan Gilbert & George... bersama dengan karya-karya sejumlah seniman muda.
Kiat ini akan diulang kembali di gedung baru dengan, untuk dipamerkan pertamanya, karya-karya dari seniman Atoui Tarek (1980), Dominique Gonzalez-Foerster (1965) dan Olafur Eliasson (1967) yang dipamerkan bersama salah satu grand master minimalis, Ellsworth Kelly, dan lukisan hard-edgenya yang luar biasa.
Tiga generasi seniman berdampingan: pertunjukan audio, video, fotografi dan karya raksasa yang terintegrasi di dalam struktur bangunan semuanya akan beresonansi di sekitar karya pelukis Amerika yang lahir pada tahun 1923.
Akan ada juga ruang besar yang didedikasikan untuk arsitek bangunan, Frank Gehry, disertai gambar dan model yang disajikan dalam bentuk mise-en-abyme (refleksi) karyanya yang menyenangkan.
Kekuatan Louis Vuitton Foundation didukung oleh dinamisme dan inspirasi. Di posisi pertama ada Bernard Arnault sendiri. Namun ada juga seluruh tim yang dipimpin oleh Direktur Artistiknya, Suzanne Page, yang begitu sempurna memahami kekuatan seni dan kebijaksanaan.
Menyatukan karya-karya, menghargai hubungan antar karya tersebut dan membayangkan koherensi keseluruhan pameran merupakan tantangan berat di mana mantan direktur Museum Seni Modern Paris itu – yang dianggap sebagai salah satu kurator paling berbakat saat ini – akan menemui kerumitan.
Sebagai perintis di bidang seni, dia telah membangun sebuah koleksi pribadi yang berfokus pada karya seni itu sendiri, kualitasnya dan tempatnya di dalam koleksi, bukan pada nilai dan profitabilitasnya sebagai investasi. Setiap koleksi ternama memiliki nilai intrinsik... koleksi tersebut berpartisipasi dalam sejarah karya-karya di dalamnya.
Bukankah tepat apa yang telah diajarkan oleh kolektor besar abad ke-19 dan ke-20 kepada kita?
Dan benar-benar merupakan tradisi di mana Louis Vuitton Foundation berjanji untuk melanjutkan pembukaan ruang baru yang didedikasikan untuk seni kontemporer di ibukota Prancis. Dengan berfokus pada apa yang terjadi hari ini dan karya-karya terbaik yang diciptakan di masa lalu, ruang tersebut akan terus berusaha mengidentifikasi hubungan antara seniman muda dan rekan-rekan mereka, antara mereka yang kita mulai kenali secara perlahan-lahan dan grand master yang telah menginspirasi mereka.
Yayasan ingin menjadi tuan rumah seni yang bebas dari konvensi, guna memberi lebih banyak ruang untuk video, pertunjukan dan pemasangan. Yayasan ini juga ingin menjadi tuan rumah karya monumental dan karya-karya dari setiap benua. Koleksinya, yang akan dibuka untuk umum pada tanggal 27 Oktober, tidak secara eksklusif mewakili hanya pasar seni atau hanya segmen institusional; tetapi mewakili kedua-duanya sekaligus.
Dengan melepaskan diri dari Akademi yang hampir mati, yang masih disangga oleh pelaku pasar tertentu bahkan sampai hari ini, koleksi ini telah begitu jauh mendamaikan pihak-pihak yang berlawanan di pasar.
Menurut Thierry Ehrmann, pendiri dan CEO Artprice, "dengan sedikit perspektif, Louis Vuitton Foundation milik Bernard Arnault akan terbukti lebih berani ketimbang koleksi yang dikumpulkan oleh Francois Pinault Foundation di Palazzo Grassi, yang arah artistiknya lebih memilih untuk mendukung seniman yang sudah mapan. Waktu dan sejarah seni yang akan membuktikan apa yang akan terjadi pada dua taipan Prancis itu."
http://www.artprice.com (c) 1987-2014 Thierry Ehrmann
Tentang Artprice
Artprice adalah pemimpin global dalam bank data di Artprices dan memiliki indeks dengan lebih dari 30 juta indeks dan hasil lelang yang mencakup lebih dari 550.000 seniman. Artprice Images(R) menawarkan akses tak terbatas ke sumber daya Pasar Seni terbesar di dunia, sebuah perpustakaan 108 juta gambar dan ukiran karya seni dari tahun 1700 hingga sekarang bersama dengan pendapat dari sejarawan seni Artprice.
Artprice secara permanen memperkaya bank data dengan informasi dari 4.500 rumah lelang internasional dan pelelang serta menerbitkan aliran konstan tren pasar seni untuk kantor berita utama dan 6.300 media tulis internasional. Untuk 3.2 juta anggotanya (anggota yang terdaftar), Artprice memposting iklan standar untuk Standardized Marketplace (R) yang terkemuka di dunia saat ini untuk membeli dan menjual karya seni dengan kontrak pribadi atau pada lelang yang diatur oleh French law alinéas 2 et 3 de l'article L 321.3 du code du commerce.
Artprice terdaftar di Euronext Paris SRD L.O. (Euroclear: 7478 - Bloomberg: PRC - Reuters: ARTF)
Press Releases:
http://serveur.serveur.com/press_release/pressreleaseen.htm
Temukan Alkimia dan wawasan tentang Artprice di http://web.artprice.com/video/ , yang kantor pusatnya adalah Museum of Contemporary Art, the Abode of Chaos
http://goo.gl/mwsqp
https://vimeo.com/87859684
http://twitter.com/artpricedotcom
https://www.facebook.com/artpricedotcom
Kontak:
Josette Mey
e-mail: ir@artprice.com
Editor: PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2014
Artprice mengangkat tabir di Louis Vuitton Foundation yang baru di Paris
Rabu, 29 Oktober 2014 16:55 WIB