Mantan komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) itu mengatakan serangan rudal pada 1 April atas gedung yang berfungsi sebagai sayap urusan konsuler Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah, "melanggar hukum internasional" karena para pejabat atas militer Iran berada disana untuk memenuhi undangan dari Suriah.
Sebanyak 13 orang tewas dalam serangan itu, termasuk tujuh anggota IRGC, yang membuat otoritas Iran menyalahkan Israel.
Diantara mereka yang tewas adalah Jenderal Mohammad Reza Zahedi, seorang komandan senior Pasukan Quds IRGC di Suriah dan Lebanon, dan wakilnya Jenderal Hadi Haj Rahemi.
Safavi mengatakan Pemimpin Tertinggi Iran Khamenei telah bersumpah memberikan "tamparan penyesalan" terhadap Israel dan bahwa "front perlawanan" siap melakukan pembalasan.
"Kami harus menunggu dan melihat apa yang terjadi," kata pejabat militer senior itu, memastikan spekulasi bahwa Iran mempertimbangkan pilihannya untuk membalas serangan Damaskus.
Menurut laporan media, setidaknya 28 misi diplomatik Israel di wilayah Asia Timur ditutup dalam beberapa hari terakhir sebagai antisipasi aksi pembalasan Iran.
Dalam pernyataan pada Selasa, sehari setelah serangan, Khamenei mengatakan Israel “akan dihukum di tangan orang-orang pemberani kami,” seraya menambahkan bahwa militer Iran akan membuat Israel “menyesali kejahatan tersebut.”