Penjabat Wali Kota Cirebon Agus Mulyadi menjelaskan bahwa pemeliharaan reservoir dilakukan oleh BUMD PAM Tirta Giri Nata untuk mengurangi tingkat kehilangan air. Dukungan penuh juga diberikan melalui berbagai regulasi dan program untuk memastikan pelayanan air bersih terus meningkat.
Pengaturan bijak
Kepala Balai TNGC Maman Surahman mengingatkan masyarakat sekitar Gunung Ciremai, akan pentingnya menjaga kelestarian gunung tersebut dalam hal pasokan air.
Pengolahan dan penggunaan air yang bijaksana sangatlah penting. Balai TNGC telah menetapkan Peta Penetapan Areal Air yang mengatur sumber air di Gunung Ciremai.
Debit air di setiap mata air dicatat dan diinventarisir, lalu sebagian dikembalikan ke alam agar pohon dan binatang juga dapat mengaksesnya. Pengaturan ini dilakukan untuk menjaga kelestarian serta mencegah penurunan kualitas air tanah.
Pengaturannya dari debit air yang ada, setiap mata air itu sekitar 50 persen dari debit yang ada dikembalikan lagi ke alam. Sebanyak 30 persen itu untuk masyarakat yang non-komersial, 20 persen untuk masyarakat komersial.
Kehidupan masyarakat sangat bergantung pada cadangan air yang berasal dari Gunung Ciremai. Jika vegetasi di kawasan itu, yang berfungsi sebagai penampung air mengalami kerusakan, maka dapat mengakibatkan banjir dan tanah longsor saat musim hujan, sedangkan pada musim kemarau bisa terjadi kekeringan.
Berbagai langkah telah diambil oleh Balai TNGC untuk melindungi kawasan tersebut. Contohnya melakukan penanganan terhadap kegiatan destruktif, seperti pembalakan liar, perambahan, dan penggarapan liar.