Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mendukung upaya peningkatan inklusi keuangan agar mencapai target yang telah ditetapkan untuk tahun ini, yakni 90 persen.
“Kami dari BI mendukung komitmen untuk mendorong inklusi keuangan dengan target tahun ini mencapai 90 persen,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung saat konferensi pers Rapat Koordinasi Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) di Jakarta, Jumat.
Menurutnya, BI memiliki empat program utama yang diarahkan untuk mendorong inklusi keuangan.
Pertama, program pemberdayaan ekonomi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), termasuk melalui upaya digitalisasi seperti QRIS dan sebagainya. Kedua, melalui pembiayaan UMKM yang dinyatakan terus meningkat dan saat ini telah mencapai 33 persen.
Ketiga, perluasan edukasi dan literasi keuangan, terutama mengenai keuangan digital. Terakhir, upaya perlindungan konsumen, khususnya terkait konsumen yang diawasi BI dalam sistem pembayaran.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan adanya peningkatan tingkat inklusi keuangan yang tercatat 88,7 persen, lebih tinggi dari tahun lalu yang sebesar 85,1 persen.
Peningkatan inklusi keuangan didorong oleh 53,9 juta rekening pelajar, 150,7 juta akun uang elektronik, 30 juta pedagang (merchant) QRIS.
Kemudian juga didorong oleh 1,9 juta penyaluran kartu Prakerja, pembiayaan bersubsidi 4,64 juta debitur Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BI dukung upaya peningkatan inklusi keuangan capai 90 persen