Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore, ditutup melemah di tengah penguatan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup melemah 25,59 poin atau 0,35 persen ke posisi 7.302,45. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,86 poin atau 0,39 persen ke posisi 993,59.
"Di dalam negeri, pasar bersikap wait and see menantikan hasil rekapitulasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang batas rekapitulasinya sampai 20 Maret 2024," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Bursa Asia bergerak menguat setelah hasil yang baik di China, dimana secara tahunan Industrial Production periode Januari - Februari sebesar 7 persen atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 6,8 persen, serta lebih besar daripada konsensus sebesar 5 persen.
Selain itu, Retail Sales China secara tahunan periode Januari - Februari sebesar 5,5 persen, atau lebih tinggi dibanding konsensus pasar yang sebesar 5,2 persen meskipun turun daripada periode sebelumnya yang sebesar 7,4 persen, dimana data ini menandakan aktivitas industri mulai memulih.
Pada pekan ini pasar cukup antusias menantikan rilisnya tingkat suku bunga Bank of Japan (BoJ) yang diproyeksikan berada di level 0 persen dan mengakhiri tingkat suku bunga negatifnya.
Dari Amerika Serikat (AS), pasar juga menantikan pengumuman tingkat suku bunga The Fed yang diproyeksikan tetap di level 5,25- 5,5 persen, seiring dengan inflasi AS yang masih tinggi dan belum sesuai target The Fed yaitu 2 persen.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup melemah di tengah penguatan mayoritas bursa kawasan