Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan masuknya PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dalam jajaran 10 besar Global Islamic Bank membuat investor asing semakin percaya terhadap kinerja fundamental perseroan maupun kinerja saham di lantai bursa.
Menurut Erick, performa yang telah dicetak oleh BSI diproyeksikan menjadi lokomotif ekonomi syariah tumbuh secara berkelanjutan.
"Apresiasi investor asing yang merupakan institusi terpercaya di bidang investasi ini adalah sebuah kepercayaan luar biasa bagi BSI. Ini menjadi bukti bahwa kinerja kami yang tumbuh berkelanjutan memiliki nilai ekonomi yang potensial di masa depan," kata Erick melalui keterangan di Jakarta, Kamis.
Erick mengatakan pemerintah menargetkan BSI masuk dalam 10 besar bank syariah dunia berdasarkan kapitalisasi pasar pada 2025.
Namun realisasinya lebih cepat, yang membuktikan BSI memiliki resiliensi tinggi dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi.
Prestasi BSI ini, lanjut Erick, menjadi pembuktian Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim mempunyai bank syariah terbesar dengan fundamental kinerja yang tangguh.
Masuknya BSI dalam 10 besar bank syariah dunia seiring dengan harga saham emiten bersandi BRIS yang melesat sehingga mendorong market cap perseroan menembus Rp131,47 triliun.
Torehan kapitalisasi pasar terbesar itu mengacu pada penutupan harga saham BRIS pada perdagangan Rabu (13/3). Kapitalisasi pasar BRIS menjadi Rp131,47 triliun atau setara 8,44 miliar dolar AS.