Kota Bandung (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menyebut daerah ini kehilangan sosok teladan bangsa seiring berpulangnya mantan Gubernur Jawa Barat dan perwira Kodam III Siliwangi Letjen TNI (Purn) Solihin GP, Selasa, pukul 03.09 WIB.
“Jadi artinya ketegasan beliau dalam memimpin, keteladanan beliau menjadi contoh kita sehari-hari dan harus kita terapkan,” kata Bey saat berkunjung ke rumah duka di Bandung, Selasa.
Bey menilai rakyat Jawa Barat serta banyak tokoh nasional merasa kehilangan oleh sosok negarawan sejati Solihin GP dalam hal ketegasannya saat menjabat sebagai Gubernur Jabar periode tahun 1970-1974.
"Saya atas nama pribadi dan pemerintah provinsi Jabar dan seluruh warga Jabar menyampaikan duka cita mendalam atas berpulangnya Mang Ihin (sapaan Solihin GP) dan kita doakan semoga almarhum wafat dalam Khusnul Khatimah dan diterima amal ibadahnya dan diberikan tempat yang paling mulia di sisi Allah SWT," kata dia.
Cermin ketegasan diri Solihin GP, kata dia, penting untuk diinternalisasikan ke dalam setiap pribadi masing-masing, sebagai langkah dalam keteladanan dalam berpikir juga bertindak.
“Jadi artinya ketegasan beliau dalam memimpin, keteladanan beliau menjadi contoh kita sehari-hari dan harus kita terapkan,” katanya.
Lebih lanjut, Bey mengaku terakhir kali bertemu dengan Solihin ketika mendampingi Presiden Jokowi pada tahun 2018 lalu. Ketika itu, kepada Jokowi, Mang Ihin menitipkan pesan agar dilakukan revitalisasi Sungai Citarum secara berkelanjutan.
"Saya ke sini bersama Presiden Jokowi dan waktu itu Mang Ihin menitipkan revitalisasi daerah dan sungai DAS (Daerah Aliran Sungai) Citarum. Nah ini beliau walaupun dalam usia yang sepuh waktu itu 2018, tetap memikirkan kepentingan bangsa dan negara," kata Bey.