Pelaksana Harian (Plh) Asda 1 Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Jabar Dodo Suhendar mengatakan sinergitas dan kolaborasi bersama sangat dibutuhkan guna mengurai kasus TBC. "Dukungan dan partisipasi aktif sangat berarti, mencapai Jawa Barat bebas TBC," ujarnya.
Tingginya kasus TBC di Jawa Barat, lanjutnya, juga berdampak terhadap ekonomi. Menurutnya, dibutuhkan anggaran sekitar Rp6,5 triliun hanya untuk mengobati pasien.
"Itu bisa untuk beasiswa 48.000 mahasiswa. Kalau uang habis menangani TBC, tentu sulit mencapai Indonesia Emas 2045. Kalau berhasil, dananya bisa dialihkan untuk beasiswa. Betapa penting investasi kita menangani TBC," ucapnya.
Di Jabar, sambung Dodo, ada enam kota/kabupaten yang memiliki beban TBC tinggi yakni Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bekasi, Kota Bandung, Kabupaten Sukabumi, dan Kota Bekasi.
"Penyakit TBC dari masalah prilaku, gizi, status ekonomi, kondisi rumah yang tidak ada ventilasi, itu cenderung kena TB lebih besar. Makanya kita semua harus mencoba intervensi," ujarnya.
Kerja sama dalam menuntaskan TBC di Jawa Barat, tidak hanya dilakukan oleh pemerintah daerah dan pusat, tapi juga dengan pihak asing yakni Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), lewat Program BEBAS TBC di Provinsi Jawa Barat.
Deputi Chief of Party USAID Bebas TBC Prima Setiawan mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat, melalui USAID dan Kemenkes.
Dengan empat provinsi yang menjadi fokus, karena memiliki beban TBC cukup besar yaitu Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkes apresiasi program Pemprov Jabar tanggulangi TBC