Antarajawabarat.com,1/8 - Polda Jabar mengajak perangkat desa dan tokoh masyarakat lebih proaktif dalam mendeteksi keberadaan kedai minuman keras oplosan di daerah itu untuk menghindari kasus kematian para peminum.
"Bila semua elemen bergerak, minimal melaporkan kepada aparat, kami akan langsung bergerak melakukan razia maka peristiwa kematian peminum oplosan bisa diminimalkan," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul di Bandung, Jumat.
Ia menyebutkan, agar perangkat desa, kelurahan, kecamatan mau turut berperan dalam mencegah masalah sosial tersebut. Selain itu para orang tua harus mengawasi pergaulan dan aktivitas anak-anaknya, terutama pada usia remaja saat mencari jati diri.
"Orang tua wajib mengawasi pergaulan anak-anaknya, seperti sedang dimana, dengan siapa bergaul, pukul berapa pulang dan apa yang dikerjakan anak-anaknya. Komunikasi harus terjaga, dan itu sangat perlu," katanya.
Ia menyebutkan, dari beberapa kasus yang terjadi, sebagian besar para korbannya adalah anak-anak muda yang putus komunikasi dengan orang tuanya.
"Upaya kepolisian tentunya tetap melakukan razia minuman keras, di sisi lain masyarakat juga harus proaktif memberi laporan," katanya.
Ia menyebutkan penanganan masalah penegakan hukum dan pemberantasan minuman keras tidak semata menjadi tugas kepolisian, namun juga harus mendapat dukungan dari masyarakat.
"Bila semua orang mengandalkan polisi, akhirnya bila ada korban akibat minuman keras yang disalahkan polisi yang kurang sosialisasi, imbauan dan sebagainya. Idealnya semua pihak bergerak lebih proaktif, perangkat desa, kecamatan, RT/RW, tokoh masyarakat dan komunitas harus ikut berperan," kata Kabid Humas Polda Jabar.
Menurut dia, bila ada kasus seperti itu jangan sekedar dianggap sebagai kejadian gangguan kriminalitas atau penyalahgunaan minuman keras, namun harus dianggap sebagai sebuah bencana yang memerlukan penanganan bersama.
Sementara itu dalam kasus terakhir, korban minuman keras oplosan terjadi di Kabupaten Bandung Barat yang mengakibatkan tiga orang meninggal dunia dan sejumlah pelaku pesta minuman keras lainnya harus dirawat di rumah sakit.
***1***
Syarif A
Polda Jabar Ajak Perangkat Desa Deteksi Minuman Keras
Jumat, 1 Agustus 2014 7:38 WIB