Cirebon (ANTARA) -
Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon, Jawa Barat, segera melakukan operasi pasar dengan menyalurkan komoditas terjangkau sesuai daya beli masyarakat untuk menjaga harga pangan stabil khususnya selama Pemilu 2024 berlangsung.
Penjabat Wali Kota Cirebon Agus Mulyadi di Cirebon, Selasa, mengatakan operasi pasar ini dikemas dalam bentuk gerakan pangan murah (GPM) mauapun bazar di beberapa titik sehingga memudahkan warga membeli bahan pangan dengan harga tidak begitu tinggi.
Baca juga: Kota Cirebon luncurkan program wadahi siswa angkat konten budaya
Ia menyebut kebijakan operasi pasar ini dijadwalkan digelar setelah pemungutan suara selesai pada Rabu (14/2) besok, namun tetap melihat situasi terkini terkait harga bahan pangan di pasaran.
“Untuk Februari ini, kita terus memantau per minggunya dan informasi ada kenaikan. Khususnya di beras,” ujarnya.
Menurut dia, kenaikan harga pangan utamanya beras bisa disebabkan sejumlah faktor. Kendati begitu dipastikan kalau komoditas ini masih tersedia di pasaran sehingga tidak terjadi kelangkaan.
“Kita pastikan beras masih ada di pasaran. Tapi harganya memang naik. Kita akan selidiki penyebab kenaikan ini,” ujarnya.
Selain melalui GPM, kata Agus, pihaknya bekerjasama dengan Bulog rutin menyalurkan beras SPHP murah ke sejumlah pasar untuk menekan kenaikan harga.
Ia menyebut dari penerapan program itu, laju inflasi di Kota Cirebon pada Januari 2024 kemarin berkisar 0,04 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,14.
“Dari segi pelaksanaan inflasi untuk Januari kita salah satu yang terendah di Jawa Barat, secara bulanan,” tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon Imam Firdaus Jamal menyatakan terdapat 60 pedagang di sembilan pasar tradisional di Kota Cirebon yang menyerap beras SPHP 2 ton per minggu.