Kuningan (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan, Jawa Barat, memastikan program gerakan pangan murah (GPM) dilakukan rutin setiap pekan dalam rangka menjaga harga pangan khususnya beras tidak mengalami kenaikan.
“GPM ini menjadi salah satu bentuk kehadiran negara kepada masyarakat untuk menjaga stabilitas harga. Setiap pekan di car free day (CFD) kita lakukan,” kata Penjabat Bupati Kuningan Iip Hidajat saat dikonfirmasi di Kuningan, Senin.
Baca juga: Pemkab Kuningan: Bantuan pangan disalurkan merata ke KPM
Ia menjelaskan GPM yang sudah dilaksanakan contohnya pada Minggu (4/2) kemarin, dengan disediakan 10 ton beras berkualitas, 700 liter minyak goreng, 300 kilogram gula pasir, dan 200 kilogram tepung terigu.
Menurut dia, sebagian besar komoditas itu habis terjual dalam hitungan jam dan hal tersebut menunjukkan bahwa warga di Kuningan sangat membutuhkan bahan pangan terjangkau.
“Masyarakat itu merasakan harga beras harga naik, kita akhirnya mengimbangi dengan GPM. Tujuannya memang menjaga stabilitas harga,” ujarnya.
Setiap pelaksanaan GPM, kata dia, beras yang dijual dalam kemasan 5 kilogram memiliki harga Rp52.000 atau sebesar Rp10.400 per kilogram.
Iip menilai harga tersebut jauh lebih murah dibandingkan harga beras di pasaran yang bisa mencapai Rp15.000 per kilogram.
“Setiap pelaksanaan GPM kita sediakan 10 ton beras untuk kemudian dibeli masyarakat. Maksimal mereka bisa beli 2 kantong,” tuturnya.
Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan Wahyu Hidayah menyampaikan pihaknya selalu menyelenggarakan pasar tani milenial, yang dilakukan berbarengan dengan program GPM.
Wahyu menyebutkan kegiatan kolaboratif ini bertujuan untuk mempromosikan produksi serta distribusi pangan dari petani lokal, sekaligus mengendalikan inflasi di Kabupaten Kuningan.
“Pasar tani milenial sendiri merupakan platform yang memberdayakan petani generasi muda untuk memasarkan produk-produk pertanian secara langsung kepada konsumen,” jelasnya.
Melalui pertemuan langsung antara petani dan konsumen, tambah dia, diharapkan dapat tercipta ikatan yang lebih erat serta meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap produk-produk pangan lokal.
Wahyu juga menilai program GPM maupun pasar tani milenial, sudah mendapatkan respon positif dari masyarakat. “Kita rutin melakukan kegiatan GPM, kemudian pasar tani juga,” ucap dia.
Baca juga: Kunjungan wisata ke Kuningan tahun 2023 melampaui target