Makassar (ANTARA) - Forum Komunikasi Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dan Ketua STISIP PTS se-Indonesia (FK-DKISIP) membentuk Tim Pemantau Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sebagai wujud tanggung jawab untuk mendorong terwujudnya Pemilu berkualitas.
"Pemilu merupakan sarana demokrasi yang pelaksanaannya harus makin berkualitas dan kami merasa bertanggungjawab mengawal pemilu berkualitas," ujar Ketua Umum FK-DKISIP Prof Samugyo Ibnu Redjo melalui keterangannya di Makassar, Sabtu.
Dalam kaitan itu, organisasi yang berdiri pada 4 Juli 2020 telah mendapat akreditasi dari Bawaslu RI Nomor 52/PM.05/K1/01/2024, sehingga mempunyai otoritas untuk memantau pemilu 2024.
Prof Samugyo menjelaskan keterlibatan dalam pemantauan pemilu bukan hanya formalitas sebagai realisasi program kerja pengurus organisasi, namun hal ini menjadi yang lebih esensial karena dengan menjadi pemantau pemilu maka para dekan dan dosen akan menunjukkan tanggung jawab akademiknya bagi peningkatan kualitas demokrasi.
Dr Tatang Sudrajat selaku Sekretaris Jenderal (Sekje) FK-DKISIP menerangkan bahwa forum yang menghimpun 200 lebih dekan FISIP/Ketua STISIP dari berbagai daerah ini melibatkan 180 orang dosen dari Papua sampai Aceh sebagai pemantau.
"Tahapan pemilu yang akan dipantau adalah pemungutan dan penghitungan suara pada 14 Februari 2024," ujarnya.
Mantan Ketua KPU Kabupaten Bandung itu mengatakan bahwa kegiatan itu bagi dosen dapat diklaim sebagai bukti kinerja pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, hasil kegiatannya dapat diolah menjadi bentuk artikel sehingga dapat dipublikasikan dalam jurnal atau prosiding forum ilmiah.
"Bahkan sangat dimungkinkan pula untuk menjadi karya penelitian, sekurang-kurangnya bertipe eksploratif," ujarnya.