"Tahun 2023 kita bisa mengendalikan (inflasi) di angka 2,48 persen," ujarnya.
Kemudian, kata dia, meningkatkan pertumbuhan ekonomi di rentang lima sampai enam persen, dan juga bagaimana membangun digitalisasi ekonomi dan industri yang berbasis teknologi.
Tidak boleh ketinggalan, lanjut dia, pembangunan konektivitas juga perlu terus didorong, di samping stabilitas pangan yang perlu dijaga secara berkelanjutan. Sejalan itu, perlu juga dijamin pembangunan yang berwawasan lingkungan, maka diperlukan pula tenaga kerja terampil untuk mengisi berbagai kegiatan ekonomi yang ada.
"Tak hanya itu, langkah kolaboratif masih menjadi kunci dalam pembangunan di Jabar. Secara pentaheliks, pembangunan di Jabar setidaknya perlu melibatkan unsur akademisi, bisnis, komunitas, pemerintahan, hingga media guna menghadirkan iklim pembangunan yang kondusif," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Jabar Iendra Sofyan menjelaskan bahwa berdasarkan Pergub Nomor 25 tahun 2023 terdapat enam prioritas pembangunan Jabar di 2025.
Prioritas pertama yakni, pertumbuhan ekonomi berbasis peningkatan kapasitas UMKM, petani, nelayan dan budidaya untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
"Prioritas kedua, reformasi sistem pendidikan, pemajuan kebudayaan, pendidikan agama dan kehidupan beragama," ujar Iendra.