Bandung (ANTARA) -
Perombakan tersebut, kata Taufiq, menyasar program-program yang dinilai kurang efektif untuk direvitalisasi menyeluruh, agar lebih bisa memberi manfaat bagi masyarakat Jawa Barat, seperti petani milenial yang akan dirombak untuk memastikan regenerasi petani di Jabar dapat terus berjalan.
Baca juga: Diskominfo pastikan program JQR di Jabar terus dilanjutkan
"Kita melakukan revitalisasi. Jadi, yang baik kita teruskan (revitalisasi). Kemudian program yang perlu disempurnakan, kita sempurnakan. Misal Petani Milenial, kita teruskan tapi kita kemas untuk regenerasi petani," ujarnya di Gedung Sate Bandung, Selasa.
Selanjutnya, kata Taufiq, program Sekoper Cinta juga menjadi bagian yang akan dirombak Pemprov Jabar pada saat ini.
Kendati demikian, dia mengaku ada beberapa program yang bakal dipertahankan seperti One Pesantren One Product (OPOP) dan Satu Desa Satu Hafidz (Sadesha)."Sekoper Cinta direvitalisasi. OPOP dan Sadesha masih. Jadi semuanya kita kemas kembali. Kita lihat lagi, mana yang perlu diperbaiki, kita perbaiki," imbuhnya.
Sebelumnya, Pemprov Jawa Barat telah menghentikan program Jabar Quick Response (JQR), tepatnya pada akhir 2023 silam.
Di mana tugasnya kini dikembalikan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masing-masing, seperti Dinas Sosial, BPBD, Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan.
Baca juga: Transaksi dalam 'Temu Bisnis OPOP Jabar 2023' ditargetkan Rp50 miliar