Indramayu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu, Jawa Barat, mencatat angka penduduk miskin di daerah itu mengalami penurunan dari 12,77 persen pada 2022 menjadi 12,13 persen pada tahun 2023 berkat sejumlah program strategis yang diterapkan.
“Kami berupaya bersama pemerintah pusat dan stakeholder terkait untuk terus menekan jumlah tersebut,” kata Bupati Indramayu Nina Agustina di Indramayu, Kamis.
Baca juga: Pemkab Indramayu salurkan bantuan pemberdayaan sosial
Nina menyampaikan ada sejumlah program strategis yang dilaksanakan di Indramayu untuk menanggulangi kemiskinan dengan fokus pada pengurangan pengeluaran beban masyarakat, misalnya memberikan perlindungan dan jaminan sosial melalui bantuan pangan non-tunai maupun Program Keluarga Harapan (PKH).
Selain itu, lajutnya, Pemkab Indramayu juga menaruh perhatian pada perbaikan sanitasi berbasis masyarakat, menangani rumah tidak layak huni, serta memperbaiki akses jalan guna mengurangi kantong-kantong kemiskinan di daerah.
“Kabupaten Indramayu menjadi salah satu kabupaten yang mampu menghapuskan angka kemiskinan ekstrem di Jawa Barat,” ujarnya.
Nina melanjutkan strategi lain untuk mengurangi angka kemiskinan itu yakni dengan mengoptimalkan program pemberdayaan masyarakat sehingga taraf ekonomi mereka meningkat.
Menurut dia, semua kebijakan yang digulirkan itu selaras dengan program dari pemerintah pusat yang secara berkala menyalurkan beberapa bantuan ke Indramayu. Salah satunya dilaksanakan oleh Kementerian Sosial pada Rabu (10/1) kemarin.
“Hadirnya bantuan pemberdayaan masyarakat ini dapat menghasilkan output positif dan bisa membuat masyarakat mampu mandiri serta tidak lagi bergantung pada bantuan sosial yang diberikan pemerintah,” katanya.