Kabupaten Sumedang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sumedang Jawa Barat memberlakukan proses belajar mengajar secara bergantian untuk siswa yang sekolahnya mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang mengguncang wilayah itu beberapa waktu lalu.
Penjabat (Pj) Bupati Sumedang Herman Suryatman di Kabupaten Sumedang Senin menyebutkan, terdapat 66 gedung sekolah dari tingkat Taman Kanak-kanak, SD, SMP, hingga SMA yang telah mengalami kerusakan.
Baca juga: Pemerintah serahkan bantuan stimulan kepada korban gempa Sumedang
"Untuk sementara ada sekolah yang rombongan belajarnyanya digilir, sekolah pagi dan sekolah siang. Ada juga yang daring sehingga siswa tetap nyaman dalam belajar," kata Herman.
Herman memastikan para siswa tidak akan terganggu untuk melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar (KBM), setelah pihaknya menerapkan metode pembelajaran secara bergiliran di bangunan sekolah yang dinyatakan aman.
"Untuk kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung. Sekolah yang terdampak gempa dalam keadaan aman untuk menjalankan kegiatan belajar mengajar,” katanya.
Lebih lanjut, Herman mengatakan, fasilitas umum seperti sekolah yang rusak akibat gempa bumi ini menjadi prioritas utama untuk diperbaiki, sehingga bangunan sekolah bisa kembali dimanfaatkan untuk proses pembelajaran para siswa.