Antarajawabarat.com,7/5 - Kartu Perlindungan Sosial (KPS) otomatis bisa digunakan untuk mengakses bantuan siswa miskin (BSM) melalui pengajuan sekolah masing-masing.
"KPS otomatis bisa digunakan untuk mengakses BSM, hal ini perlu diketahui oleh masyarakat. Mereka bisa langsung mendapat hak BSM melalui pengajuan sekolah masing-masing," kata Ketua Pokja Pengendali Klaster I Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Sri Kusumastuti dalam sosialisasi BSM di Bandung, Rabu.
Ia menyebutkan, pengakses bantuan siswa miskin (BSM) melalui kartu KSP masih banyak yang belum menggunakannya, salah satu kendalanya karena sosialisasi yang masih kurang.
Padahal menurut dia, pemegang kartu KSP yang memiliki anak yang masih berekolah di SD, SMP, SMA dan sederajat otomatis bisa mengajukannya melalui sekolah masing-masing.
"Jumlah pengakses bantuan itu masih belum maksimal, padahal pagunya sudah jelas. Kami berharap pihak sekolah dan aparat pemerintahan di daerah bisa mensosialisasikan program itu," katanya.
Sri menyebutkan, pagu anggaran Bantuan Siswa Miskin (BSM) pada 2014 mencapai Rp6,59 triliun yang disalurkan melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama.
Jumlah pagu angaran BSM yang disalurkan melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebesar Rp5,3 triliun bagi siswa sekolah SD, SMP dan SMA. Sedangkan Kementerian Agama menyalurkan sebesar Rp1,29 triliun bagi MI, MTs dan MA.
"Program ini menjangkau 11,2 juta anak usia sekolah dari keluarga miskin dan rentan miskin," katanya.
Selain itu, program itu juga memprioritaskan bagi anak yatim dan piatu serta keluarga harapan. Menurut Sri kelompok itu tidak tertulis di kartu keluarga karena tinggal di panti asuhan, namun pihaknya memfasilitasi.
Berbeda dengan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang ditujukan untuk biaya pendidikan sekolah, BSM disalurkan untuk biaya pendukung pendidikan yang langsung ke individunya yakni untuk bantuan seragam, tas, buku pelajaran dan lainnya.
"Bantuan siswa miskin untuk tingkat SD/MI senilai Rp450 ribu per tahun, SMP/MTs Rp750 ribu per tahun dan bantuan untuk SMA/SMK/MA senilai Rp1 juta per tahun," katanya.
Sri menyebutkan, selain perlu optimalisasi sosialisasi juga kendala lainnya terkait tahun anggaran seperti yang dialami oleh Kementerian Agama yang mengakibatkan kendala memasukan data.
Selain itu, letak sekolah yang berada di peloksok juga menjadi kendala dalam pembuatan rekening, karena jumlah penerimanya cukup besar.
Hal itu diakui oleh Kepala Bidang Madrasah Kanwil Kementerian Agama Jawa Barat HD Saefullah yang menyebutkan kendalanga dalam pembuatan rekening.
"Di Jabar penerima BSM cukup besar, semuanya harus ada rekening. Nah pembuatan rekening ini yang jadi masalah karena kapasitas maksimal pembuatan rekening di bank juga terbatas," kata Saefullah menambahkan.***3***
Syarif A
Kartu Perlindungan Sosial Akses Bantuan Siswa Miskin
Rabu, 7 Mei 2014 16:02 WIB