Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore, ditutup menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup menguat 7,25 poin atau 0,10 persen ke posisi 7.100,85. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,61 poin atau 0,06 persen ke posisi 940,75.
“Penguatan IHSG hari ini berada di tengah pelemahan bursa global dan Asia, dan sepanjang hari tadi IHSG juga bergerak cenderung terkoreksi,” ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana saat dihubungi Antara di Jakarta, Selasa.
Didit, sapaan akrab Herditya Wicaksana, memperkirakan pergerakan IHSG juga dipengaruhi oleh penguatan dari IDX Healthcare (sektor kesehatan), yang mana perusahaan sektor kesehatan bergerak menguat karena adanya kekhawatiran setelah melonjaknya kembali kasus COVID-19 di Singapura dan Malaysia.
Namun demikian, di sisi lain, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang melemah, dan meningkatnya kembali yield US Treasury Note 10 year menjadi pemberat IHSG.
Dibuka melemah, IHSG bergerak ke teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat yaitu dipimpin sektor kesehatan sebesar 2,32 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor barang konsumen primer yang masing-masing naik sebesar 0,69 persen dan 0,49 persen.
Sedangkan, lima sektor turun yaitu sektor teknologi turun paling dalam minus 0,28 persen, diikuti sektor barang konsumen non primer.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Saat pelemahan bursa di kawasan Asia, IHSG ditutup menguat