Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan, Jawa Barat, mencatat angka produksi beras mengalami surplus 97.233 ton pada panen terakhir musim tanam 2023, yang menunjukkan lahan pertanian di wilayahnya tetap produktif.
"Produksi beras di Kabupaten Kuningan saat ini capai 206.310 ton dan kebutuhan masyarakat 109.077 ton. Artinya, beras kita surplus 97.233 ton," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kuningan Wahyu Hidayah di Kuningan, Jabar, Rabu.
"Produksi beras di Kabupaten Kuningan saat ini capai 206.310 ton dan kebutuhan masyarakat 109.077 ton. Artinya, beras kita surplus 97.233 ton," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kuningan Wahyu Hidayah di Kuningan, Jabar, Rabu.
Wahyu mengatakan produksi beras itu, didapat dari hasil panen padi di masa panen terakhir di Kabupaten Kuningan yang mencapai 321.806 ton gabah kering giling (GKG).
Dari jumlah sebanyak itu, para petani di Kabupaten Kuningan mampu memaksimalkan lahan tanam sawah seluas 56.679 hektare dengan tingkat produktivitas padi mencapai 61,87 kuintal per hektare.
"Luas tanam padi di Kuningan sekitar 56.679 hektar dan luas panennya 52.014 hektar. Sedangkan, tingkat produktivitasnya 61,87 kuintal per hektare," ujar Wahyu.
Menurutnya, lahan pertanian di Kabupaten Kuningan sempat terdampak musim kemarau panjang yang efeknya diperparah dengan adanya fenomena El Nino.
Akan tetapi, kata dia, Pemkab Kuningan terus mengintensifkan program strategis, sehingga lahan pertanian tetap terjaga dan bisa menghasilkan beras dengan jumlah signifikan.
Ia menyampaikan program strategis itu meliputi pengelolaan irigasi air hingga pengaturan pola tanam yang turut melibatkan semua unsur termasuk kelompok tani.