Kota Bogor (ANTARA) - Wali Kota Bogor, Jawa Barat Bima Arya Sugiarto menyebut batik pemersatu masyarakat di daerahnya lewat kegiatan ekonomi yang berkembang dari perajin, perdagangan batik khas kota hujan hingga kegiatan sosial.
Bima Arya di Kota Bogor, Selasa, mengatakan batik khas Bogor bercorak hujan, kujang, pohon dan tanaman di Kebun Raya Bogor kini menjadi pilihan tersendiri dari batik-batik asal daerah lain.
"Saat ini sudah ada 14 perajin batik di Kota Bogor dan Batik Bogor harusnya tidak kalah dengan batik Solo, Cirebon dan lain," katanya.
Bima mengemukakan bahwa kegiatan Bogor Cinta Batik yang diselenggarakan pada Minggu (26/11) di Alun-alun kota mampu mempersatukan tiga hal. Hal pertama yang semua pasti sepakat yakni semua orang dipersatukan oleh batik.
Ia bersepakat dengan Forkopimda setempat, agar desain batik beraneka rupa yang dipakai para undangan jangan sampai dibajak dan diklaim negara lain.
"Karena batik ini punya kita. Dilihat dari runutan sejarah, sejak abad ke-7 sudah ada cerita tentang batik di candi-candi," katanya.
Kedua, kata Bima, masyarakat dipersatukan lewat kepedulian sosial dan ekonomi yang timbul dari kerajinan batik. Ke depan, ada penjualan prelove baju dari Forkompinda yang akan disumbangkan untuk para penyintas kanker dan penderita thalasemia.
Selanjutnya, yang ketiga Forkompinda dalam kegiatan Bogor Cinta Batik lengkap semua karena dipersatukan para istri.
Ia pun memberikan apresiasi dan terima kasih kepada para istri Forkopimda yang sudah menggagas acara Bogor Cinta Batik, terkhusus kepada Ketua Pelaksana yakni istri Danrem 061/Suryakancana.
"Inisiasi yang luar biasa, gagasannya keren dan ini juga membawa keberkahan bagi warga karena ada bazar UMKM. Acara hari ini juga tidak hanya sekedar membuat kita semua lebih mengenal batik Bogor, tapi juga menyebarkan cerita tentang batik Bogor ke seluruh penjuru Nusantara," demikian Bima Arya.