"Kita terus memasifkan perubahan cara mengolah sampah dari hulu. Kita bergerak sesuai klaster, karena ini tidak bisa selesai oleh pemerintah saja, terutama harus ada bantuan gerakan masif dari masyarakat," katanya.
"Sekarang sudah ada pergerakan dari masyarakat yang menyadari bahwa sampah harus dikelola mandiri. Kita juga kan terus memberikan daya dukung sarana-prasarana, termasuk juga pengelolaannya," ia menambahkan.
Baca juga: Kota Bandung pantau persoalan sampah berbasis aplikasi
Guna mempercepat penanganan masalah sampah, ia menjelaskan, Pemerintah Kota Bandung juga telah menggulirkan program padat karya pengolahan sampah organik.
Menurut dia, sebanyak 600 petugas direkrut untuk memberikan penyuluhan mengenai penanganan dan pengolahan sampah di 151 Kelurahan di Kota Bandung.
Dengan upaya-upaya yang telah dijalankan untuk mengatasi masalah sampah dari hulu sampai hilir, Ema optimistis status darurat sampah di Kota Bandung bisa dicabut pada akhir 2023.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sampah dari Kota Bandung yang masuk ke TPA Sarimukti telah berkurang