Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore, ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global.
IHSG ditutup menguat 96,15 poin atau 1,40 persen ke posisi 6.958,21. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 16,20 poin atau 1,79 persen ke posisi 920,12.
“Faktor utama dari inflasi Amerika Serikat (AS) yang turun, sehingga investor optimis bank sentral AS tidak akan menaikkan suku bunga lagi. Hal ini tentu baik untuk pasar saham,” ujar Analis Henan Putihrai Sekuritas, Jono Syafei saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.
Dari mancanegara, inflasi AS periode Oktober 2023 tercatat melandai ke level 3,2 persen year on year (yoy) dengan inflasi inti 4,0 persen (yoy) dan 0,2 persen month to month (mtm) atau di bawah perkiraan.
Sementara itu, Yield US Treasury Note 10 turun menjadi di bawah 4,5 persen, atau untuk pertama kalinya sejak September 2023.
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia periode Oktober 2023 mengalami surplus 3,48 miliar dolar AS, atau berada dalam kondisi surplus selama 42 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor meningkat yaitu dipimpin sektor infrastruktur sebesar 3,60 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup menguat ikuti bursa kawasan Asia dan global