Kota Cirebon (ANTARA) -
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan (DKP3) Kota Cirebon, Jawa Barat, mengatakan program stabilisasi harga pangan dengan penyaluran beras SPHP kepada sejumlah pedagang, berhasil membantu warga mendapatkan komoditas berkualitas serta harga terjangkau.
“Banyak peminatnya karena murah dan kualitasnya bagus. Kata pedagang, beras SPHP datang hitungannya satu atau dua hari sudah habis,” kata Kepala DKP3 Kota Cirebon Elmi Masruroh di Cirebon, Senin.
Baca juga: DKP3 Kota Cirebon jamin kualitas beras yang disalurkan ke 39.123 KPMElmi menjelaskan penyaluran beras SPHP itu dilakukan secara masif kepada 12 pedagang di Pasar Pagi Kota Cirebon dan sejumlah penjual yang ada di pasar lain.
Dalam seminggu mereka mendapatkan jatah menjual beras SPHP sebanyak 2 ton untuk dijual kepada masyarakat di Kota Cirebon.
“Sekarang lebih banyak yang jualannya. Di Pasar Pagi ada 12 pedagang yang setiap minggu selalu kontinyu menjual 2 ton. Pasar lain ada, tapi tidak signifikan, di bawah 10 pedagang,” ujarnya.
Beras SPHP itu, kata Elmi, didapatkan dari stok gudang milik Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon dengan kualitas terbaik, sehingga meski harganya terjangkau komoditas itu tetap layak konsumsi.
Pihak Bulog pun mempermudah proses penyaluran beras SPHP. Dengan begitu peredaran bahan pangan itu bisa menstabilkan harga beras di pasaran.
“Jadi sekarang sudah banyak yang jual beras SPHP, karena ada program pemasifan beras tersebut yang digelontorkan ke pasar. Dipermudah juga dengan prosedurnya untuk penyalur beras SPHP,” jelasnya.
Ia menambahkan harga beras SPHP jauh lebih murah dari beras medium biasa. “Respon masyarakat sangat bagus, setelah ada beras SPHP itu karena dengan harga murah Rp10.900 per kg. Kalau beras medium pasaran Rp12.500 per kg,” ucap dia.
Baca juga: Gerakan pangan murah di Kota Cirebon diberlakukan dua minggu sekali mulai November