Jakarta (ANTARA) - Pemain Belgia berdarah Indonesia Radja Nainggolan mengakui dirinya mungkin akan memilih untuk memperkuat timnas Indonesia dan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), jika didekati sejak muda.
Gelandang yang menghabiskan sebagian besar kariernya di Italia itu tercatat pernah memperkuat timnas Belgia dari berbagai kelompok umur, dan memiliki 30 penampilan bersama timnas senior Belgia.
"Dulu, organisasi sepak bola di Indonesia, saya berbicara mengenai 18 tahun yang lalu, ketika saya bermain pertama kali untuk Belgia, Indonesia belum ada di titik seperti saat ini," kata Radja saat ditemui di Mandiri Club, Jakarta, Rabu (8/11).
"Jika Anda kembali ke masa itu dengan organisasi seperti saat ini, mungkin itu bisa berubah, dan sekarang mereka sedang berada di jalan yang positif," tambahnya.
Sebagai pemain asal Belgia, Radja menyatakan ia cukup mengenal dua pemain naturalisasi, Sandy Walsh dan Jordi Amat.
"Saya tahu dua pemain yang pernah saya lawan. Sandy Walsh adalah teman baik saya, kami dekat ketika dia di Belgia. Saya pernah melawan Jordi Amat, bek tengah, dia pernah bermain di Belgia juga," tutur Radja.
Sandy yang lahir di Belgia saat ini bermain untuk klub negara kelahirannya, K.V. Mechelen. Sedangkan sebelum pada 2022 pindah ke Liga Malaysia untuk membela Johor Darul Ta'zim, Jordi pernah bermain untuk klub Belgia Eupen.
Melihat potensi para pemain berdarah Indonesia yang berkarier di luar negeri, khususnya di Eropa, Radja pun meyakini timnas Indonesia akan menjadi sangat kuat jika dapat merekrut mereka.
"Sejujurnya saya pernah berbicara dengan Sabrina (Dressler, pemain timnas putri Indonesia berdarah Jerman) jika semua pemain berdarah Indonesia dibawa dan bermain untuk negara ini, mereka akan punya tim yang sangat bagus," tutur mantan pemain Inter Milan dan AS Roma itu.
Radja berada di Indonesia untuk menjadi duta ajang Piala Dunia U-17, yang berlangsung mulai 10 November hingga 2 Desember mendatang.
Realistis Lihat Peluang Timnas Indonesia
Pemain Belgia berdarah Indonesia Radja Nainggolan bersikap realistis saat melihat peluang tim nasional Indonesia U-17 dalam melakoni perjalanan di Piala Dunia U-17 2023.
Radja yang ditunjuk PSSI menjadi salah satu duta Piala Dunia U-17 menyatakan belum mengenal timnas Indonesia yang diturunkan pada ajang dwi tahunan itu, namun menginginkan mereka dapat memperlihatkan permainan terbaiknya.
"Untuk saya, yang terpenting adalah memberikan yang terbaik dan hasilnya tidak terlalu penting karena kemampuan Indonesia masih di bawah rata-rata. Namun, untuk masyarakat, untuk organisasi (PSSI), untuk bisa bermain di Piala Dunia U-17 di Indonesia ini adalah sesuatu yang bisa dibanggakan," kata Radja saat ditemui di Mandiri Club, Jakarta, Rabu.
"Mungkin, akan ada keajaiban dalam jsepak bola. Mereka bisa mendapatkan hasil yang bagus, tetapi tergantung seberapa kuat mereka mengejar itu," tambah mantan pemain Inter Milan dan AS Roma itu.
Pada Piala Dunia U-17, timnas Indonesia tergabung dalam Grup A bersama Ekuador, Panama, dan Maroko. Semua pertandingan Grup A akan dimainkan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, kecuali pertandingan terakhir antara Ekuador melawan Panama yang akan berlangsung di Stadion Manahan, Solo.
Dalam kesempatan itu, Radja juga meyakini jika pemain-pemain berdarah Indonesia seperti dirinya dapat dibujuk untuk memperkuat timnas Indonesia maka Indonesia akan memiliki tim nasional yang kuat.
"Mungkin pilihan yang tepat adalah bermain untuk negara di mana Anda tinggal. Namun, pada akhirnya, jika Anda melihat beberapa pemain yang memiliki darah Indonesia yang bisa bermain untuk negara ini, mereka bisa buat tim yang hebat," ujar Radja.
Sebagai pemain, Radja sudah memasuki masa senja karena kini ia telah berusia 35 tahun. Namun ia menyatakan bahwa dirinya saat ini tidak berminat untuk menjadi seorang pelatih.
"Saya tidak datang ke sini untuk menjadi pelatih, saya melihat diri saya sebagai seorang pesepak bola. Saya masih memiliki fisik yang bagus, saya pikir masih bisa bermain beberapa tahun ke depan," tutur Radja.
Sepanjang kariernya, Radja lebih banyak menghabiskan waktu untuk berkarier di Liga Italia. Selain Inter dan Roma, ia juga pernah membela Piacenza, Cagliari, dan SPAL. Radja juga pernah satu musim membela klub Belgia Antwerp pada musim 2021/2022.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Radja Nainggolan mungkin bela Indonesia jika didekati sejak masih muda