Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat berpotensi bergerak menguat terbatas seiring pelaku pasar menantikan siklus pelonggaran kebijakan moneter oleh bank- bank sentral di tingkat global.
IHSG dibuka menguat 22,68 poin atau 0,34 persen ke posisi 6.774,07. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,85 poin atau 0,54 persen ke posisi 903,78.
“Investor sekarang menunggu kapan siklus pelonggaran kebijakan moneter akan dimulai dan sejauh mana siklus ini akan berjalan,” sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta.
Dari mancanegara, mulai terbentuk optimisme yang kuat di pasar bahwa kenaikan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed, bank sentral Eropa (ECB), dan Bank of England (BOE) sudah berakhir.
Pasar kontrak berjangka (futures) memproyeksikan penurunan suku bunga acuan sebesar 70-75 basis poin (bps) oleh The Fed pada tahun depan, dan penurunan suku bunga hampir 50 bps oleh Bank of England (BOE).
Dalam Federal Open Market Committee (FOMC) pada Kamis (02/11) waktu Indonesia, The Fed memutuskan menahan tingkat suku bunga acuannya di level 5,25- 5,50 persen.
Sementara itu, Bank Sentral Inggris (BoE) pada Jumat (03/11) dini hari waktu Indonesia, mempertahankan suku bunga acuan di level 5,25 persen.
Pada pasar obligasi, yield US Treasury Note 10 menurun 12 bps menjadi 4.67 persen, atau terendah dalam tiga pekan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG berpotensi menguat, pasar cermati pelonggaran moneter