Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup melemah seiring adanya kekhawatiran pasar bahwa The Fed akan bersikap “hawkish” pada Kamis (02/11) dini hari waktu Indonesia.
IHSG ditutup melemah 109,79 poin atau 1,63 persen ke posisi 6.642,42. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 13,46 poin atau 1,51 persen ke posisi 878,87.
“Kami memperkirakan, pelemahan IHSG disebabkan beberapa hal, antara lain pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang dikarenakan sinyal hawkish dari The Fed,” ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana ( Didit) kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Didit melanjutkan, sentimen juga datang dari rilis data perekonomian China yang menunjukkan adanya perlambatan setelah rilis data Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur yang terkontraksi ke level 49.
Selain itu, investor masih cenderung “wait and see” terhadap The Federal Open Market Committee (FOMC) Meeting yang akan selesai pada Kamis (02/11) dini hari waktu Indonesia.
Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sebelas atau semua sektor menurun yaitu sektor energi turun paling dalam minus 3,87 persen, diikuti sektor sektor barang baku dan sektor industri yang masing- masing turun minus 2,80 persen dan 1,71 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup melemah seiring kekhawatiran The Fed akan 'hawkish'